Everlasting : Cinta Tak Akan Pernah Lupa
Penulis | : Ayu Gabriel @Ayu_Gabriel |
ISBN | : 978-602-7572-25-6 |
Tanggal Terbit | : 4 Apr 2014 by @Stiletto_Book |
Jumlah Halaman | : 323 halaman |
Blurp :
Kayla,
22 tahun, jatuh cinta kepada Aidan. Setiap kali Aidan yang punya bokong seksi
itu lewat di depannya, Kayla langsung belingsatan. Namun, Kayla tidak tahu
bagaimana caranya menunjukkan perasaannya karena Aidan adalah bos di
kantornya—usianya lebih tua 11 tahun. Ia hanya bisa mengamati dari jauh secara
diam-diam sambil mencatat semua hal tentang Aidan di sebuah buku rahasia.
Ketika Kayla sedang
berusaha merebut hati bosnya itu, Dylan, cinta pertama Kayla, tiba-tiba muncul.
Kayla sebenarnya sudah lupa siapa Dylan karena dia pernah bersumpah untuk tidak
mengingatnya lagi semenjak Dylan dan keluarganya pindah dari Jakarta, 10 tahun
lalu. Keinginannya terkabul. Ia tidak ingat sama sekali tentang Dylan atau
cinta mereka. Dylan pun memutuskan untuk mendapatkan kembali cinta Kayla yang
ia yakini masih bersemayam di hati gadis itu kalau saja ia bisa mengingatnya.
Review :
Ini adalah cerita tentang Kayla yang naksir bosnya, si Aidan
berbokong seksi. Awalnya, aku sempat ragu dengan julukan bokong seksi. Memang seseksi
apa sih bokong seorang cowok di mata cewek? Ntar ujung-ujungnya jadi cerita
vulgar gimana dong? Aduh jadi males baca ginian. Tapi eits.. ternyata si bokong
seksi ini cuma nongol bentar-bentar doang kok. Ya cuma jadi bumbu pemanis gitu deh,
karena yang dibahas adalah kekonyolan-kekonyolan yang dihadapi Kayla ketika
berhadapan dengan si bokong seksinya ini.
Yang bikin aku kesel di cerita ini adalah karakter si Aidan. Awalnya
Aidan terlihat cuek dan nggak ngebelain Kayla di depan Jessica, sesama karyawan
di kantor Kayla yang hobi banget usilin Kayla. Sebagai bos yang baik,
seharusnya dia kan belain Kayla karena Kayla lebih berprestasti gitu lho. Tapi ya
sudah lah, mungkin si Aidan nggak tahu. Tapi pas Kayla dengan mulai
terang-terangan menunjukkan kalau dia suka Aidan, eh Aidannya malah tiba-tiba
tunangan dengan cewek lain. Doeeeeng… ini cowok bikin gemes banget. Pengen aku lempar
dari gedung lantai 30 karena sudah seenak jidatnya mempermainkan Kayla. Padahal
Kayla sampai rela melakukan beberapa perubahan pada dirinya demi si bokong
seksinya ini. Asal tau aja ya, si Aidan ini kemdian sempat memutuskan
pertunangannya dan berniat untuk ngejar Kayla yang dia tau masih menyimpan rasa
untuknya. Semacam aji mumpung begitu. WHAT!? Sumpah, ini orang plin-plan
banget!
Lalu tentang Dylan, masa lalu Kayla yang dia nggak ingat sama
sekali. Yang ini agak ganjil sebenarnya, gimana orang yang pernah dekat dengan
kita tiba-tiba menghilang begitu saja dari ingatan. Tapi untungnya, di novel
ini diceritakan juga alasan kenapa Kayla lebih memilih untuk menghilangkan
ingatannya tentang Dylan beserta keluarganya. Dan Dylan yang masih memendam
rasa cinta pada Kayla, berusaha untuk membuat Kayla tertarik lagi padanya. Meskipun
dia tahu Kayla sudah terlanjur terpikat dengan Aidan, pemilik bokong seksi nan
menggemaskan itu (menurut Kayla sih, menurutku.. euwh).
Nah lho, kalau gini
ceritanya, terus Kayla akhirnya jadian sama siapa dong? Penasaran? Ya baca bukunya
dong ah. Masa aku ceritain di sini. Emangnya aku tukang dongeng :D mihihi…
Kelebihan :
Ada beberapa kuote, ehm…
atau lebih tepatnya disebut potongan scene kali ya, soalnya lebih dari beberapa
kalimat dan kuote, yang aku suka banget. Kalimatnya sebenarnya klise, tapi
entah kenapa karena gaya bahasanya Mbak Ayu Gabriel kalimat ini jadi fresh lagi
dan mengena banget di hati. Kalau kata Tompi sih, menghujam jantungku *halah
lebaaay*
Dylan to Kayla : “Kamu
menyakiti diri kamu seperti ini hanya untuk mengesankan seorang laki-laki?”
“Jadi, laki-laki itu
baru bisa menyukai kamu kalau kamu punya tato, begitu?” “Dia nggak bisa nerima
kamu apa adanya?”
“Apanya yang aku nggak
ngerti? Demi mendapatkan laki-laki itu kamu mau melakukan hal-hal yang nggak
masuk akal. Kamu bahkan nggak peduli kalau harus membahayakan diri kamu sendiri untuk hal-hal yang nggak penting seperti itu?” “Itu bukan cinta. Kalau iya,
laki-laki itu pasti bisa menerima kamu dengan semua kelebihan dan kekurangan
kamu,” “Tahu nggak, you’re obsessed!”
Aduh so sweet banget
nggak sih perhatiannya Dylan ini.
Terus percakapan antara
Kayla dan Pira -sahabatnya, saat membicarakan rencana kencan pertama Kayla dengan
bosnya yang berbokong seksi itu di acara 'Penanaman 10.000 Pohon'.
Pira to Kayla : “Elo
kan butuh tenaga buat besok. Apalagi pakai acara nyangkul-nyangkul segala. Bikin
kencan aja kok yang repot begitu. Whatever
happened to candlelight dinner?”
Kayla to Pira : “Ya
nggak lah. Lubangnya udah ada kok, kita tinggal tanam pohonnya aja,”
Pira to Kayla : Tapi
tetep aja lo butuh tenaga. Ini kan acara outdoor,
lo mesti bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Mana panas lagi. Kencan
berikutnya apa? Ngeruk kali Ciliwung?”
Menurutku ini salah
satu scene yang bikin aku ngakak sendiri. Hell,
kencan sambil ngeruk kali Ciliwung? xD
Si Saphira ini memang rada sensi sama hubungan
Kayla + Aidan, tapi sebagai sahabat, dia sih mau-mau aja bantuin Kayla. Padahal
sebenarnya menurut Pira, Kayla lebih cocok dengan Dylan, someone with a spark, begitu Pira menyebut Dylan.
Atau scene *masih
antara Kayla dan Pira* mengenai hasil kencan Kayla dengan Aidan.
Kayla to Pira : “I’m not good enough for him. Pantesan dia
nggak pernah memperhitungkan gue,” “Tapi gue bakal buktiin sama dia kalau gue
bukan anak manja yang cuma bisa ngabisin duit orangtua. Gue bakal buktiin kalau
gue bukan orang yang lembek dan lemah,” “Kalau gue gabung sama Peace Corp atau
Red Cross International, gue bisa dikirim ke Somalia ngurusin anak-anak
terlantar di sana. Atau ke Haiti, Jalur Gaza-”
Pira to Kayla : “Terus disuruh mungutin
potongan tangan atau kaki yang tercecer di mana-mana. Emang lo berani?”
Si Pira ini asli somplak
banget. Padahal niat Kayla curhat kan buat cari dukungan. Lah dia malah jatuhin
mental Kayla, pakai bawa-bawa potongan tangan dan kaki segala. Hiiiih ngeri
nggak sih?
Udah, itu aja sih yang
bisa aku tulis. Nanti kalau kebanyak, bisa jadi spoiler kan :D so, baca aja
sendiri bukunya ya! dijamin nggak nyesel ;)
Koreksi :
Buat mbak-mbak
editornya Stiletto yang kece, pembaca stiletto yang juga kece ini menemukan
beberapa typo. Sedikit sih, tapi terlanjur ketauan mata, apa boleh buat. Terpaksa
saya beberkan di sini xD
Halaman 63 line 2
Ini jamnya yang lupa ditulis angkanya? Atau memang kata jamnya terlalu banyak ya? Atau emang aku-nya aja yang nggak mudeng sama maksud dari kalimatnya :D
Halaman 13 line 1
Mungkin maksudnya “analisisnya”
hehe…
Overall, buku ini recomended dibaca sebagai hiburan. Nggak ada adegan yang bikin mewek-mewek, yang ada malah ngakak-ngakak. Dari 5 bintang, aku berani kasih...
Cling cling cling...
Cling cling cling...
★★★★☆
4/5
4/5